Program Magister Ekonomi mengadakan General Stadium dengan tema Ketahanan Pangan Nasional: Antara Statistik Pangan dan Dinamika Pasar. Stadion Umum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 November 2023, bertempat di Kampus Magister Ilmu Ekonomi Jl. Hayam Wuruk No. 5 Semarang, dihadiri oleh peserta dari Program Strata 1, Program Magister dan Program Doktor di lingkungan FEB Undip.

Narasumber pada kegiatan General Stadium ini terdiri dari dua orang, pembicara pertama Dr. Kadarmanto, M.A., saat ini menjabat sebagai Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Badan Pusat Statistik (BPS) dengan membawakan : Kontribusi Statistik Pangan dalam Mewujudkan Pangan Nasional Keamanan. Pembicara kedua adalah Dr. FX. Sugiyanto, M.S, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro dengan pemaparan Arah Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional: Perspektif Ekonomi-Politik.

Ketahanan pangan nasional selalu menjadi isu mendasar, baik dari sudut pandang teknis-ilmiah maupun ekonomi-politik. Dari sudut pandang teknis-ilmiah, kita dihadapkan pada masalah pengukuran, pencatatan dan tata kelola, atau disingkat statistik pangan. Statistik pangan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang sesungguhnya. Statistik adalah kunci keseimbangan pangan. Ketahanan pangan merupakan perspektif yang luas, bukan sekedar angka di atas kertas. Di balik angka-angka tersebut terdapat perilaku yang menunjukkan bahwa ketahanan pangan bersifat dinamis, tidak statis. Ketahanan pangan dipengaruhi oleh musim/iklim, struktur pasar, kebijakan pemerintah dan juga faktor global. Ketahanan pangan bersifat holistik-komprehensif.

Sementara itu, dari sudut pandang politik-ekonomi, ketahanan pangan nasional akan semakin kompleks. Ketahanan pangan sering diidentikkan atau diartikan sebagai kemandirian tanpa ketergantungan pada negara lain. Ketergantungan dinilai melemahkan ketahanan nasional. Namun faktanya Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbuka, dan tidak semua produk pangan dapat disuplai dalam negeri. Meski bisa diproduksi, namun skala keekonomiannya belum maksimal. Di sisi lain, kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia