Globalisasi dan kerjasama internasional sudah lama menjadi elemen penting pembangunan ekonomi negara-negara di dunia, baik negara berkembanga maupun negara maju. Perkembangannya sangat dinamis, selain memberikan peluang pembukaan pasar baru, di sisi lain berpotensi memunculkan persaingan yang tidak seimbang antara negara maju dan negara berkembang. Terlepas dari itu semua, keterbukaan internasional adalah fakta tidak bisa dihindari oleh setiap negara, sehingga potensinya harus dioptimalkan untuk akselerasi pembangunan ekonomi. Bukan hanya dalam bentuk perdagangan komoditi, tetapi arus modal, sumber daya manusia, teknologi dan informasi.

Indonesia adalah negara yang aktif berkontribusi dalam membangun kerjasama internasional, baik bilateral maupun multilateral. Berbagai blok kerjasama ekonomi dibentuk dan diikuti untuk memaksimalkan potensi ekonomi regional. Namun demikian, jika dilihat dari indikator perdagangan internasional, Indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan potensi kerjasama dan keterbukaan internasional ini. Negara partner dan tujuan perdagangan internasional Indonesia masih sangat terbatas. Hanya berkutat dengan Amerika Serikat, Cina, Jepang dan ASEAN. Negara-negara Afrika dan Timur Tengah belum dimanfaatkan secara optimal. UNIDO bahkan sudah menegaskan ini sejak merilis laporan pembangunan industri Indonesia pada tahun 2000. Tentu ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia ke depan.

Salah satu elemen fundamental untuk membuka potensi ekonomi dari keterbukaan internasional adalah diplomasi. Diplomasi adalah ujung tombak penetrasi pasar. Melalui diplomasi hambatan informasi dapat dibuka, dan potensi kerjasama antar pelaku ekonomi dibangun. Peran penting diplomasi dalam pembangunan ekonomi sudah banyak diteliti dan dianalisis, terutama dalam perspektif kelembagaan. Efektifitas dan efisiensi kelembagaan adalah jaminan bagi akselerasi pembangunan ekonomi.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, Program Magister Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro menyelenggarakan forum ilmiah dalam bentuk Ambassadorial Lecture dengan tema “Diplomasi dan Pembangunan Ekonomi”. Ambassadorial Lecture ini akan diselenggarakan pada hari Rabu, 6 Oktober 2021, secara daring (online) dari pukul 13.00 – 17.00 WIB.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah H.E. Al Busyra Basnur, Duta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika.

Acara akan dibuka oleh Prof. Dr. Suharnomo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip dan dimoderatori oleh Wahyu Widodo, Ph.D selaku Kepala Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Undip.

Peserta dapat mendaftar melalui link :

Info lebih lanjut dapat menghubungi :
081228134300